TUGAS UAS
Dua sisi dari pergaulan bebas dalam generasi
muda
( kajian analisis wacana kritis teori a. Van
djik )
Rizki
Dwi Nurachmawana 146101 isnpirasikata1@blogspot.com
Abstract
discourse analysis is an analysis of
the structure of messages in communication to examine language functions. While
critical study, it is a prejudice as the search for deficiencies in the news.
Thesis critical discourse analysis hilarry clinton's visit to indonesia on skh
kompas and kedaulatan rakyat february 2009 edition aims to find out the
orientation of skh kompas and skh kr in developing the discourse about
hillary's visit as well as to review news about the use of language, selection
of resource and selected news angle. The type of research used is a qualitative
research method that is critical discourse analysis that does not hold
calculations but rather to understand. The communication model used here is the
teun a van djik model which is often called the social cognition approach. This
study resulted in the conclusion that kompas is too side with the us by
displaying positive news related to the arrival of hillary. Kompas also invites
readers to think positive and welcome the arrival of the us secretary of state.
While the people's sovereignty scare the reader and invite the reader to think
more observant and careful in receiving hillary's visit. For this reason, it is
recommended that the public as readers not trust a single media, but must
compare news from other media. Society must think critically and be able to
analyze events objectively. While the media should be able to convey the facts
without the need to add opinions that will lead the reader.
Abstrak
Analisis wacana
merupakan analisis mengenai struktur pesan dalam komunikasi untuk menelaah
fungsi bahasa. Sementara studi kritis, merupakan prasangka buruk sebagai upaya
mencari kekurangan dalam pemberitaan. Skripsi analisis wacana kritis kunjungan
hilarry clinton ke indonesia pada skh kompas dan kedaulatan rakyat edisi
februari 2009 ini bertujuan untuk mengetahui orientasi skh kompas dan skh kr
dalam mengembangkan wacana tentang kunjungan hillary sekaligus mengkaji
pemberitaan mengenai penggunaan bahasa, pemilihan narasumber dan angle berita
yang dipilih. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif yaitu analisis wacana kritis yang tidak mengadakan perhitungan namun
lebih kepada memahami. Model komunikasi yang digunakan di sini adalah model
teun a van djik yang sering disebut dengan pendekatan kognisi sosial.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kompas terlalu memihak as dengan
menampilkan berita-berita positif terkait kedatangan hillary. Kompas juga
mengajak pembaca untuk berpikir positif dan menyambut baik kedatangan menlu as
tersebut. Sedangkan kedaulatan rakyat menakut-nakuti pembaca serta mengajak
pembaca untuk berpikir lebih jeli dan berhati-hati dalam menerima kunjungan
hillary. Untuk itulah, disarankan masyarakat sebagai pembaca tidak mempercayai
satu media saja, tetapi harus membandingkan berita dari media lainnya.
Masyarakat harus berpikir kritis dan mampu menganalisis peristiwa secara
objektif. Sedangkan media hendaknya bisa menyampaikan sesuai fakta tanpa perlu
menambah opini-opini yang nantinya akan menggiring pembaca.
Pendahuluan
Wacana merupakan unsur
kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap.satuan
pendukung kebahasaannya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat,
paragraph, hingga karangan utuh.namun, wacana pada dasarnya juga merupakan
unsur bahasa yang bersifat pragmatis.apalagi pemakaian dan pemahaman wacana
dalam komunikasi memerlukan berbagai alat (piranti) yang cukup banyak. Oleh
karena itu, kajian tentang wacana menjadi “wajib” ada dalam proses pembelajaran
bahasa. Tujuannya tidak lain untuk membekali pemakai bahasa agar dapat memahami
dan memakai bahasa dengan baik dan benar. Wacana memiliki unsur pendukung yang
sangat lengkap dan kompleks.unsur tersebut terdiri atas unsur verbal
(linguistik) dan unsur nonverbal (nonlinguistik).struktur linguistik wacana
merupakan satuan lingual tertinggi dan terlengkap dalam hirarki
kebahasaan. Sementara, unsur non linguistik yang melingkupinya mengandung
sejumlah besar pengetahuan dan informasi tak terbatas.hal ini mengisyaratkan,
bahwa wacana adalah aspek kajian yang luas, dan bersifat kontekstual.kajian
wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia yang dilakukan
dengan bahasa (verbal) dan bukan bahasa (nonverbal).hal ini menunjukkan, bahwa
untuk memahami wacana dengan baik dan tepat, diperlukan bekal pengetahuan
kebahasaan, dan bukan kebahasaan (umum).berdasarkan kenyataan tersebut, wacana
membutuhkan seperangkat pengetahuan yang luas, mendalam dan memadai.
Pengetahuan utama yang diperlukan untuk tujuan itu antara lain ialah pengetahuan
linguistik, pengetahuan dunia dan pengalaman.
Kajian pustaka
Teori Kognisi Sosial Teun A. Van djik
Teori Kognisi Sosial Teun A. Van djik
Dari begitu banyak model analisis wacana yang diintoduksikan dan
dikembangkan oleh beberapa ahli, model van dijk adalah model yang paling banyak
dipakai. Hal ini mungkin disebabkan karena van dijk menformulasikan
elemen-elemen wacana, sehingga bisa dipakai secara praktis. Model yang dipakai
oleh van dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial” (eriyanto 2001:221).
Menurut van dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada
analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang
harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi.
Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut sebagai kognisi
sosial. Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu praktik wacana. Di
sini ada dua bagian, yaitu teks yang mikro yang merepresentasikan suatu topik
permasalahan dalam berita, dan elemen besar berupa struktur sosial. Van dijk
membuat suatu jembatan yang menghubungkan elemen besar berupa struktur sosial
tersebut dengan elemen wacana yang mikro dengan sebuah dimensi yang dinamakan
kognisi sosial. Kognisi sosial tersebut mempunyai dua arti. Di satu sisi ia
menunjukkan bagaimana proses teks tersebut diproduksi oleh wartawan/ media, di
sisi lain ia menggambarkan nilai-nilai masyarakat itu menyebar dan diserap oleh
kognisi wartawan dan akhirnya digunakan untuk membuat teks berita (eriyanto
2001:222).
Dalam buku eriyanto, van dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi,
dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran
dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh van
dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/ bangunan : teks, kognisi sosial, dan
konteks sosial. Inti analisis van dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi
wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks yang
pertama, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang
dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial
dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari
wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang
dalam masyarakat akan suatu masalah. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang
integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis van dijk (eriyanto
2001:225).
Teks
Van dijk membagi struktur teks ke dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur
makro. Ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang dapat diamati
dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur.
Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka atau skema suatu
teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh.
Ketiga,struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari
bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, parafrase dan lain-lain.
Meskipun terdiri atas berbagai elemen, semua elemen tersebut merupakan satu
kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Makna global dari
suatu teks (tema) didukung oleh kerangka teks dan baru kemudian pilihan kata
dan kalimat yang dipakai. Kita bisa membuat pemberitaan tentang demonstrasi
mahasiswa terhadap isu kenaikan bbm. Misalnya, koran a mengatakan bahwa aksi
ini terjadi karena kekecewaan mahasiswa dan masyarakat terhadap kenaikan harga bbm
semata tanpa ada motif atau tuntutan yang lain.
Tema ini akan didukung dengan skematik tertentu. Misalnya dengan menyusun
cerita yang mendukung gagasan tersebut. Media tersebut juga akan menutupi fakta
tertentu dan hanya akan menjelaskan peristiwa itu semata pada masalah bbm. Pada
tingkat yang lebih rendah, akan dijumpai pemakaian kata-kata yang menunjuk dan
memperkuat pesan bahwa demonstrasi tersebut semata kasus kenaikan harga. Semua
teks dipandang van dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai
sebuah piramida. Makna global dari suatu teks didukung oleh kata, kalimat, dan
proposisi yang dipakai. Pernyataan atau tema pada level umum didukung oleh
pilihan kata, kalimat, atau retorika tertentu. Pemakaian kata, kalimat,
proposisi, retorika tertentu oleh media dipahami van dijk sebagai bagian dari
strategi wartawan.
Analisis
Model van dijk ini sering disebut
sebagai ”kognisi sosial”. Menurutnya penelitian atas wacana tidak cukup
hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari
suatu praktik produksi yang harus juga diamati.dalam hal ini harus dilihat
bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa
teks bisa semacam itu.model van dijk lebih menekankan pada kognisi sosial
individu yang memproduksi teks tersebut. Wacana oleh van dijk digambarkan
mempunyai tiga dimensi yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dijk
menggabungkan tiga dimensi wacana tersebut ke dalam suatu kesatuan
analisis.dalam teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi
wacana dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Kognisi sosial mempelajari
proses induksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan.
Aspek konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam
masyarakat akan suatu masalah. Dalam kerangka analisis wacana kritis model van
dijk, struktur wacana tersusun atas tiga bangunan struktur yang membentuk satu
kesatuan. Masing-masing adalah struktur makro, super struktur, dan struktur
mikro (macro structure, superstructure, and micro structure).struktur makro
menunjuk pada makna keseluruhan (global meaning) yang dapat dicermati dari tema
atau topik yang diangkat oleh suatu wacana.super-struktur menunjuk pada
kerangka suatu wacana atau skematika, seperti kelaziman percakapan atau tulisan
yang dimulai dari pendahuluan, dilanjutkan dengan isi pokok, diikuti oleh
kesimpulan, dan diakhiri dengan penutup.
Dalam tulisannya
berjudul structures of news in the press,van dijk (1985) menyimpulkan
bahwa bangunan wacana harus mempertimbangkan aspek makna global (global
meaning) yang ditunjukkan lewat analisis struktur makro dan super struktur yang
posisinya jauh di atas analisis kata dan kalimat, meskipun analisis struktur
mikro juga patut diperhitungkan. Selain struktur makro dan super struktur di
atas, van dijk juga melihat struktur mikro ketika melihat wacana.struktur mikro
menunjuk pada makna setempat (local meaning) suatu wacana dapat digali dari
aspek semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika.aspek semantik suatu wacana
mencakup latar, rincian, maksud praanggapan, serta nominalisasi.
Aspek sintaksis suatu wacana
berkenaan dengan bagaimana frasa dan atau kalimat disusun untuk dikemukakan.ini
mencakup bentuk kalimat, koherensi, serta pemilihan sejumlah kata ganti. Aspek
stilistika suatu wacana berkenaan dengan pilihan kata dan lagak gaya yang
digunakan oleh pelaku wacana. Dalam kaitan pemilihan kata ganti yang digunakan
dalam suatu kalimat, aspek leksikon ini berkaitan erat dengan aspek sintaksis.
Aspek retorika suatu wacana menunjuk pada siasat dan cara yang digunakan oleh
pelaku wacana untuk memberikan penekanan pada unsur-unsur yang ingin
ditonjolkan. Ini mencakup penampilan grafis, bentuk tulisan, metafora, serta
ekspresi yang digunakan.dengan menganalisis keseluruhan komponen struktural
wacana, dapat diungkap kognisi sosial pembuat wacana. Secara teori, pernyataan
ini didasarkan pada penalaran bahwa cara memandang terhadap suatu kenyataan
akan menentukan corak dan struktur wacana yang dihasilkan.
Simpulan
Analisis Wacana dalam studi
linguistik merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal (yang lebih
memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat semata tanpa melihat
keterkaitan di antara unsur tersebut). Analisis wacana adalah kebalikan dari
linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada level di atas kalimat,
seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari
kalimat. Analisis wacana dalam lapangan psikologi sosial diartikan sebagai
pembicaraan. Wacana yang dimaksud di sini agak mirip dengan struktur dan bentuk
wawancara dan praktik dari pemakainya. Sementara dalam lapangan politik,
analisis wacana adalah praktik pemakaian bahasa, terutama politik bahasa.
Karena bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subyek, dan lewat
bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam
analisis wacana.
Komentar
Posting Komentar